1. Kopimana 27

Kafe yang berlokasi di Jalan Prof. DR. Supomo Nomor 45 BZ, Tebet, Jakarta Selatan, ini punya tempat yang cozy banget. Konsep yang diusung ialah industrial dan semi-vintage. Sedangkan, interior yang diusung memiliki warna yang dominan dengan rona-rona dasar, seperti abu-abu, hitam, putih, dan cokelat.
Kafe ini mengusung isu-isu feminis dengan mengangkat beragam pernik yang menunjukkan peran perempuan. Misalnya, pada dinding terdapat kalimat: “Selayaknya istri, kopi adalah titipan.”
Pada menu misalnya, digunakan istilah yang menampilkan fungsi Srikandi, seperti pada menu kopi buatan istri, pasta Nyai Ontosoroh, dan sebagainya. Kafe ini juga memiliki sudut baca. Terdapat rak buku dengan koleksi bacaan yang lumayan lengkap. Ada pula Vespa kuning autentik yang bercokol di samping rak. Cukup catchy buat foto.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Kopimana 27 adalah sore hari menjelang senja. Cahaya yang merasuk masuk lewat pintu-pintu kaca menimbulkan warna ruang yang dramatis.

2. Kopi Nalar

Kafe ini terkenal lantaran sering dikunjungi selebriti, seperti Keenan Pearce. Lokasinya strategis, di tengah kota, tapi tergolong di dalam kompleks yang adem, yakni di Jalan Prof. Joko Sutono SH Nomor 7, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Kopi nalar punya banyak spot Instagramable. Dari ruang ke ruang, batasannya dipisahkan pintu-pintu kaca. Sehingga ruangan tampak luas. Ada juga sofa warna-warni dan bean bag yang membuat pengunjung seperti sedang ngopi di rumah sendiri.

Selain itu, tulisan-tulisan di beberapa sudut dinding tampak sangat artsy. Waktu terbaik mengunjungi kafe ini adalah pagi-pagi benar, pukul 08.00, saat baru buka. Sebab, kafe itu bakal ramai kalau siang dan sore.

3. Cafe Cerita

Kafe ini baru buka pada Agustus 2016. Lokasinya dekat dengan Terminal Kampung Melayu, tepatnya di Jalan Otista Raya Nomor 125-127, Jakarta Timur. Kafe ini mengingatkan kita dengan konsep yang ada di Bali.

Ada nuansa industrial, funny, dan rustic. Bentuk bangunan Scandinavian membuat kafe makin asyik dan enak dipandang secara visual. Kursi yang beragam dengan warna-warna menarik membuat potret di kamera tampak lebih cerah.

Waktu terbaik mengunjungi kafe ini adalah sore hari. Kalau siang cukup panas karena sinar matahari masuk melalui dinding-dinding kaca.

4.  Kanawa Coffee and Munch

Last weekend I visited this coffee shop with a few friends of mine, turns out it looks better than I expected to be from the review of the customers. I had a great experience and everything, the baristas also seems like a cool looking people, they are very chill to be honest, which to me is even better than the formal baristas from any other coffee shops.
How about the coffee?
Well like any other coffee in a cafe, it taste…..like……coffee HAHAHAHAHA. I wouldn’t say it has a unique taste to it, or it is more special than any other coffee, it does taste good especially their Creme Brule, they said that it is their most popular one. But overall, it still taste like a cup of coffee guys, hahahaha.
To me what they are selling is not the coffee or the food there, but it is the place/spot that they are selling. The place is aesthetically beautiful and very good for hanging out with your friends. Apalagi kalo buat orang Jakarta kan suka pada nongkrong tuh, sekalinya duduk udah dah, pw sampe sore. However, not only its good for a hangout place, I saw many businessman, they have a meeting in that place so I think it is very suitable for the professionals too. Also for the youngsters here, yang rumah kacanya di luar, itu instagramable banget, especially for celebgrams yang mau memperindah postingan mereka..hihihihi.
Not only I got to hangout in Kopi Nalar, I also had the chance to meet the owner and coincidently he is my senior in my university. I asked a few things about why he built the cafe and why a cafe to begin with, simply he just said, “I saw the opportunity and found the concept about the cafe, like out of how many cafe in Jakarta yang bisa lesehan, duduk duduk begini? Cuma disini doang kan? Dan itu menurut gua yang penting untuk membuat sebuah cafe di Jakarta, satu, concept; dua, location“.
To me those 2 keys may be simple, but the impact to that keys can make your business successful and I couldn’t agree more with him.
I didn’t have the chance to take many picture in that cafe; because I’m a klutz of course, but these are the few photos that I’ve taken from the café